BUKCHON HANOK VILLAGE 1

 

BUKCHON1.jpg

SEJARAH BUKCHON

Kampung Hanok Bukchon (북촌 한옥마을) adalah sebuah kampung rumah tradisional Korea (hanok) di Seoul, Korea Selatan. Bukchon berarti “Kampung Utara” dikarenakan berlokasi di sebelah utara Kali Cheonggye (Cheonggyecheon) dan Jongno. Desa ini terletak di antara 2 istana paling indah di kota, yaitu Gyeongbokgung dan Changdeokgung. Tidak seperti desa tradisional lainnya, Bukchon tidak dibangun untuk wisatawan. Di sinilah kelas penguasa hidup selama Dinasti Joseon dan beberapa keturunan aristokrasi masih berada di sini.

Namun pada akhir Dinasti Joseon, tanah skala besar dialokasikan menjadi situs bangunan berukuran kecil untuk alasan sosial dan ekonomi. Diasumsikan bahwa hanok yang terletak berdekatan di desa dibangun kembali sekitar tahun 1930.

Perubahan bentuk hanok mencerminkan kepadatan masyarakat karena urbanisasi di Korea dimulai pada waktu itu. Situs bersejarah Bukchon dan warisan budaya dari Dinasti Joseon hingga saat ini masih kental akan sejaran dari era joeson yang melekat

Salah satu ciri utama Bukchon adalah topografinya yaitu bentuk tanah dan aliran air. Bukcheon memiliki dataran rendah di selatan dan datarang yang lebih tinggi atau lebih curam di utara. Saat air mengalir di lembah, jalan utama di daerah ini sejajar dengan anak sungai. Jadi jalan di Bukcheon cenderung membentang dari utara ke selatan.

Selama Dinasti Joseon, Bukchon adalah kota lingkaran tinggi karena fitur geografisnya. Bahkan hari ini kita dapat menyaksikan di jalan-jalan seperti Samcheongdong-gil, Gahoe-ro, Gyedong-gil dan Changdeokgung-gil.

Desa ini adalah jantung dari Hanyang (nama lama Seoul) antara Gyeongbokgung (Istana) dan Changdeokgung (Istana) yang terletak di sisi selatan pegunungan. Menurut sensus pada tahun 1906, 43,6% dari 1.932 rumah tangga di Bukchon berasal dari keluarga bangsawan atau pejabat tinggi. Dari sini, kita dapat melihat bahwa orang kelas atas berkumpul di Bukchon pada waktu itu

Leave a comment